Penalaran dan Argumen

Mencari Kalimat Penalaran dan Argumentasi pada Artikel
Kalimat Penalaran adalah proses berpikir yang menghubungkan faktor faktor yang menuju pada suatu kesimpulan.
Kalimat Argumentasi adalah bentuk retorikayang berusaha mempengaruhi orang lain sehingga orang lain bertidak sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam tulisan ini, saya memasukkan 5 buah artikel dan pada setiap atikel terdapat kalimat kalimat yang diberi bold dan cetak miring. kalimat yang diberi bold saya anggap sebagai kalimat argumentasi, sementara kalimat yang saya beri cetak miring merupakan kalimat penalaran.


Berikut ini adalah artikelnya :

ARTIKEL 1

Edan, Kokain Diselundupkan Lewat Mawar Valentine
Rabu, 10 Februari 2010 | 19:39 WIB
AMSTERDAM, KOMPAS.com — Pengedar kokain yang satu ini benar-benar edan. Begitu kreatifnya sehingga semua peluang pun digunakan untuk menyelundupkan narkoba ini.

Hari Valentine adalah peluang untuk menyelundupkan kokain lewat bunga, yang melambangkan kasih sayang.
Tiga warga negara Belanda pun ditahan.

Satu pekan sebelum Hari Kasih Sayang, kokain yang disembunyikan di antara 20.000 kuntum bunga mawar yang dikirim dari Amerika Latin melalui bandara Amsterdam itu nyaris lolos. Demikian dilaporkan pihak berwenang Belanda, Rabu (10/2/2010).


Bunga mawar merupakan kado yang paling populer bagi mereka yang ingin menyampaikan kasih sayang pada hari Valentine yang jatuh pada Minggu, 14 Febuari, itu.

"Bunga mawar impor ini tiba pada Minggu lalu melalui sebuah penerbangan dari Bogota, Kolombia, yang berhenti di Puerto Rico," kata kantor penuntut umum.

Obat terlarang itu ditemukan dalam sebuah bungkusan yang disembunyikan dalam sebuah kontak berisi bunga mawar.

Tiga orang ditahan dan polisi menemukan sekitar 9 kilogram kokain, termasuk yang disita di dalam pesawat. Nilai kokain yang diselundupkan lewat bunga mawar ini diperkirakan 1,3 juta euro atau sekitar Rp 16,9 miliar.

Belanda merupakan kawasan penghubung utama perdagangan bunga, tempat bagi balai lelang bunga terbesar, dan sumber dari 60 persen ekspor bunga dunia.

ARTIKEL 2
Top... Pagoda Ini Terbuat dari 1.888 Kue Keranjang
Rabu, 10 Februari 2010 | 18:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menyambut Tahun Baru Imlek, masing-masing pusat perbelanjaan di Jakarta berlomba-lomba menggelar acara-acara unik untuk menarik pengunjung. Mal Ciputra Jakarta, misalnya, membuat replika pagoda yang terbuat dari 1.888 kue keranjang.
Pagoda setinggi 5,3 meter itu memiliki bentang depan dan bentang samping selebar 3,5 meter. Konstruksinya terbuat dari kayu dan variasi ornamen khas Tionghoa yang didominasi berwarna merah.
Pagoda ini ditampilkan selama 25 hari, mulai dari tanggal 27 Januari-21 Februari 2010 di atrium mal tersebut. Pagoda seberat sekitar 600 kilogram ini dikerjakan oleh enam orang dan menelan biaya Rp 27 juta.

Rencananya, seusai ditampilkan, kue ini akan dibagi-bagikan ke pengunjung yang hadir pada hari terakhir pada 21 Februari mendatang. Replika ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia karena keunikannya.
"Ini adalah replika pagoda pertama di Indonesia yang terbuat dari kue keranjang," ujar Direktur Muri Jaya Suprana ketika memberikan penghargaan tersebut, Rabu (10/2/2010) di atrium Mal Ciputra.



ARTIKEL 3
Musim Penghujan, Bogor Daerah Rawan Longsor
Rabu, 10 Februari 2010 | 22:19 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Kepala Bagian Kemasyarakatan Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, wilayah Bogor merupakan kawasan rawan bencana yang salah satunya adalah longsor.

"Setiap kali musim penghujan, wilayah Bogor memang daerah rawan bencana, salah satunya longsor," ujar Eko di Bogor, Rabu (10/2/2010).

Eko mengatakan, longsor yang terjadi telah merusak banyak rumah warga. Sepanjang tahun 2010 dari Januari hingga Februari, 35 rumah warga tercatat telah rusak akibat bencana longsor.

Selain disebabkan longsor, bencana banjir, kebakaran, dan puting beliung juga menyumbang kerugian pemerintah.

"Data yang tercatat dari Januari hingga Februari sebanyak 35 rumah rusak ringan dan parah. Kerugian mencapai Rp 700 juta," ujarnya.


Menurut Eko, kebanyakan rumah warga yang rusak diterjang longsor berada di daerah rawan langsor, seperti di pinggiran sungai dan tebing.

Selain rumah warga, bencana juga merusak fasilitas umum, seperti jalan, dan talud (penahan tebing) yang jebol diterjang air.

Untuk mengurangi jumlah korban dan kerugian, Pemerintah Kota Bogor telah mengimbau warga untuk tidak mendirikan bangunan rumah di lokasi yang sama.

"Sebetulnya setiap kali terjadi longsor, kami telah meminta kepada warga untuk tidak membangun kembali rumahnya di lokasi yang sama. Namun kenyataannya, mereka tetap saja membangun rumah di lokasi yang sama," ujar Eko.

Menurut Eko, selama ini setiap kali terjadi bencana alam seperti longsor, banjir, atau puting beliung, Pemkot Bogor cepat tanggap membantu warga yang terkena musibah.

"Tahap awal, kami diberikan bantuan tanggap darurat berupa bantuan dana untuk kontrak rumah serta bantuan lainnya berupa makanan dan kebutuhan lainnya," ungkapnya.

Eko mengatakan, bantuan diberikan secara langsung melalui lurah setempat yang akan menyalurkannya lagi ke masyarakat yang terkena musibah.

Eko kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi membangun rumah di lokasi yang pernah longsor.



ARTIKEL 4

Kebiasaan Buruk Bikin Otak Mudah Lemot
Jumat, 4 September 2009 | 16:16 WIB


KOMPAS.com - Lupa sebenarnya adalah hal yang normal, tetapi bisa pula menjadi abnormal. Dalam hal daya ingat, ternyata terbatasnya kemampuan otak dalam mengingat ternyata sangat terkait dengan faktor gaya hidup.

Bila di usia muda kita sudah sering lupa menaruh barang, lupa tanggal, atau lupa mengingat nama orang, mungkin karena selama ini Anda selalu memelihara kebiasaan buruk.


Dalam studi terbaru, Dr.Severina Sabia dan timnya menemukan bahwa lebih dari 5.123 responden penelitian yang memiliki kebiasaan buruk berisiko besar mengalami penurunan fungsi kognitif. Dalam riset ini Sabia dan timnya menyurvei kebiasaan sehat para pekerja di London, Inggris, yang berusia 44, 56, dan 61 tahun.

Setelah menimbang faktor usia, gender, dan status sosial ekonomi, diketahui bahwa perokok merupakan kelompok orang yang paling berisiko mengalami penurunan daya ingat, kemampuan verbal, serta kemampuan menalar dan matematika.

Menurunnya kemampuan memori juga terlihat pada mereka yang punya kebiasaan menenggak alkohol sekitar 1-14 kali dalam seminggu.
Demikian juga pada orang yang jarang berolahraga. Nah, sekarang terserah Anda, mau bagaimana?

ARTIKEL 5

Cuaca Cerah, Otak Lebih Tajam
Senin, 10 Agustus 2009 | 11:20 WIB

KOMPAS.com - Di hari yang cerah dan bermandi matahari, Joan P.Sumpo, merasa lebih energik, ceria, dan otaknya bekerja lebih cepat. Tapi sebaliknya saat cuaca mendung atau senja datang, tiba-tiba ia merasa kehilangan mood.

"Saya merasa lebih bersemangat saat hari cerah dan ada matahari," kata ahli gizi dari Kraft Food yang berlokasi di Filipina ini. Wanita ini pun mengaku saat suasana hatinya sedang buruk, ia memilih untuk berjalan-jalan di bawah matahari.

Joan tidak sendirian. Para ahli sejak dulu sudah mengetahui bahwa perubahan cuaca sangat menentukan mood seseorang. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan saat cuaca cerah, seseorang akan lebih gesit dan cekatan, sementara saat matahari hilang, banyak orang yang merasa hatinya ikut kelabu dan otak jadi malas diajak bekerja.

Studi terkini yang dilakukan tim ahli dari University of Alabama, Birmingham, AS, menemukan bahwa kecerdasaan seseorang menurun hingga tiga kali lipat dibanding saat cuaca sedang cerah.

Karena itu sebagian orang merasa bisa mengambil keputusan secara tepat di siang hari saat matahari bersinar cerah. Sedangkan sore hari atau cuaca mendung justru dihindari karena membuat semangat menurun dan otak terasa lebih tumpul.

Dalam penelitian tersebut, para ahli mencermati data dari 16.800 warga Amerika yang berpartisipasi dalam studi nasional tentang stroke. Para responden diwawancara melalui telepon dan ditanya apakah mereka merasa depresi. Sesi wawancara dilakukan beberapa kali dan dalam cuaca yang berbeda-beda.

Para peneliti dari Belgia di tahun 2006 juga melakukan penelitian mengenai hal yang sama. Namun, mereka melakukan tes MRI untuk melihat apakah spektrum cahaya, yang mirip dengan sinar matahari, memiliki dampak berbeda.


Ternyata, saat seseorang terpapar sinar yang terang, terjadi hubungan dalam sirkuit otak yang sangat kuat. Tapi saat sinar dimatikan, otak menjadi kurang berenergi.

Menurut Dr.Alan Manevitz, psikiater dari New York Presbyterian Hospital, sebagian orang memang sangat sensitif terhadap cuaca. Sehingga perubahan cuaca ikut mengubah suasana hati mereka.


sumber : http://chaakarui.blogspot.com/2010/02/mencari-kalimat-penalaran-dan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS