Diet, Seimbangkan dengan Olahraga


UNTUK mendapatkan berat badan ideal, selain mengonsumsi gizi yang seimbang, bisa juga dilakukan dengan melakukan olahraga.

Ririn Handayani, 30, merasa menyesal karena telah lalai dalam menjalankan program dietnya yang dilakukan pada 2003 lalu. Saat ini diet yang dilakukannya telah ia rusak dan dietnya pun menjadi gagal.

”Sebenarnya saya tidak begitu doyan makan banyak serta ngemil. Namun, saya gemuk karena memiliki metabolisme lambat,” akunya.

Ririn mengetahui bahwa dirinya mempunyai metabolisme tipe lambat, di mana setiap orang ini tidak bisa disamakan metabolismenya. Metabolisme seseorang itu bisa dilihat secara kasatmata.

”Jika seseorang metabolismenya cepat, asupan makan yang dimasukkan dalam tubuhnya langsung diubah menjadi energi. Tetapi jika orang yang metabolisme lambat biasanya ketika dia makan, asupan seperti lemak, karbohidrat disimpan dan menimbun lemak,” cerita wanita yang memiliki tinggi badan 165 cm ini.

Akhirnya, Ririn memutuskan untuk melakukan diet di bawah pengawasan dokter. Tipe ketika berdiet yang disarankan dokternya adalah diet dengan mengatur pola makan dan diselingi olahraga.

”Pola makan saya diatur dan diselingi olahraga, yaitu lima kali seminggu, dan disarankan untuk melakukan olahraga treadmill, jogging atau lari, aerobik, dan naik sepeda,” ucapnya.

Pola makan yang dilakukan adalah memperhatikan asupan 1.500 kkal per hari, tidak makan gorengan, dan hanya makan salad sayuran yang dibuat sendiri, dengan kombinasi buah dan sayur yang tepat. Sedangkan makan siang yang disantapnya adalah nasi dengan lauk, berupa ikan dan telur, yang dimasak dengan dikukus. Jika makan bubur, irisan ayam pun masih tetap ada, tetapi tanpa kerupuk dan bawang goreng.

Karena masih memperhatikan pola gizi seimbang, konsumsi minyak juga penting. Untuk mencukupi asupan minyak, Ririn melakukannya dengan rajin mengonsumsi olive oil yang diminum sehari satu sendok. Pemilihan buah berupa nanas, apel,dan tomat.

”Yang saya tahu, asupan makanan itu enggak boleh ada yang dibunuh, tetapi yang benar adalah dikurangi,” tuturnya.

Setelah menjalani diet selama tiga bulan dan akhirnya sukses, dari 77 kg menjadi 55 kg, saat itu dirinya tidak merasa lemas, karena selain diet, dia juga rajin berolahraga.

”Ketika saya turun banyak, saya tidak keriput, tetapi justru tetap segar, karena konsumsi buah dan olahraga,” papar Ririn.

Ririn menceritakan, olahraga yang dilakukannya dari yang tidak kuat napasnya dan tidak bisa lari, jadi hanya jalan kaki saja, sampai kemudian bisa lari, dia dapatkan dalam rentan waktu satu bulan, bisa mengitari 10 putaran Senayan.

Ririn berpesan kepada semua orang untuk tetap melakukan diet dengan pola gizi seimbang dan wajib diikuti dengan olahraga. Untuk makan, sebaiknya makan sebelum pukul 5.

Dan olahraga paling tidak lima belas menit, jika hanya untuk menjaga berat badan. Serta ikuti tahapan olahraga, misal dari pemanasan sampai pada pendinginan.

”Intinya adalah jangan diet terlalu ketat,” pesannya.
(Koran SI/Koran SI/ftr)

sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2009/12/26/27/288340/27/diet-seimbangkan-dengan-olahraga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Diet, Seimbangkan dengan Olahraga"

Posting Komentar