LaTeX: Sistem Typesetting yang Canggih
Mengenal LaTeX
Bagi sebagian (besar) orang, kata LaTeX identik dengan produk olahan getah karet. Tapi yang ini tidak berhubungan dengan karet dan sekitarnya. LaTeX adalah nama sistem typesetting yang sering digunakan dalam publikasi ilmiah seperti jurnal atau majalah ilmiah. Kata LaTeX mungkin lebih dikenal dikalangan akademisi yang banyak menggunakan rumus atau simbol matematika, karena pada dasarnya LaTeX pada awalnya memang dirancang seperti itu.
Sejarah LaTeX disusun dengan TeX, bahasa pemrograman untuk sistem typesetting, yang dibangun oleh Donald Knuth seorang profesor ilmu komputer di Universitas Stanford, AS. Bahasa TeX mulai dibangun di tahun 1977, dimana era digital mulai masuk di dunia percetakan. Selain itu beliau juga ingin memperbaiki kualitas typesetting, terutama yang menggunakan banyak persamaan matematika, yang beliau rasakan masih sangat kurang.
Karena TeX adalah bahasa pemrograman, maka membuat dokumen dengan TeX lebih terasa seperti membuat program komputer ketimbang mengetik. Kemudian dikembangkan LaTeX oleh Leslie Lamport yang merupakan makro, atau sekumpulan fungsi berbasis TeX sehingga membuat dokumen lebih terasa nyaman. Pengembangan makro ini dilakukan pada awal 1980an. Versi terakhir adalah LaTeX 2e dan versi 3 sedang dalam pengembangan.
Mengapa Pakai LaTeX?
Kalau untuk sekedar persamaan matematika, bukankah M$ W*rd atau OpenOffice juga bisa? Bukankah M$ W*rd juga bisa digunakan untuk apapun juga?
Saya juga pengguna M$ W*rd, sejak tahun 1995. Untuk level, saya bisa mengatakan saya adalah pengguna M$ W*rd level menengah. Saya bisa menggunakan M$ W*rd untuk banyak hal, termasuk menggunakan fasilitas pembuatan daftar isi/gambar/tabel otomatis untuk beberapa file yang terpisah. Dan saya juga sering memperhatikan bahwa ketika kita membuat laporan/tulisan menggunakan M$ W*rd, maka kita akan sibuk melakukan blok dan format. Blok dan tebalkan huruf, blok dan miringkan huruf. Blok dan kasih nomor dll. Dengan kata lain, mengisi laporan dan menyusun layout dilakukan bersama-sama. Dengan LaTeX kita akan lebih fokus kepada isi laporan daripada layout dan style dokumen kita.
LaTeX disusun dari teks ascii, kita perlu menggunakan notepad untuk mengedit teks yang kita tulis. Format penulisan LaTeX juga tidak pernah berubah. Hanya sedikit dokumen yang ditulis dengan LaTeX akan perlu diformat ulang untuk perubahan versi LaTeX. Untuk yang pernah mengalami pergantian M$ W*rd, dari 95 s/d 2007 tentu paham betapa menyebalkannya ketika dokumen kita tidak bisa dibuka dengan M$ W*rd yang lebih lama.
Ada beberapa perbandingan lagi yang bisa ditulis, tapi lebih detilnya bisa dilihat di Referensi 1 dan 2. Yang paling penting juga, kualitas dokumen yang dibuat dengan LaTeX jauh melebihi dari yang dibuat dengan pengolah kata lain. LaTeX banyak dipakai oleh penerbit buku dan jurnal ilmiah, seperti Elsevier, IEEE, atau Springer. Penerbit tersebut juga menyediakan template M$ W*rd, tapi menurut hemat saya, kurang praktis.
Artikel ini masih terlalu abstrak. Pada bagian berikutnya saya akan mencoba membuat tutorial berseri menggunakan LaTeX langkah demi langkah.
Catatan: Saya belum bisa menterjemahkan istilah typesetting ke dalam bahasa Indonesia, sehingga saya pakai istilah aslinya yang berbahasa Inggris.
Referensi
http://www.andy-roberts.net/misc/latex/latexvsword.html
http://ricardo.ecn.wfu.edu/~cottrell/wp.html
sumber : http://teknologi.kompasiana.com/2009/12/19/latex/
0 Response to "LaTeX: Sistem Typesetting yang Canggih"
Posting Komentar